PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Organisasi
merupakan sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama
pula. Dalam mencapai tujuannya tak jarang sebuah organisasi mengalami krisis,
baik yang berasal dari dalam organisasi tersebut, maupun oleh perobahan yang
muncul tiba-tiba di luar jangkauannya. Tercapai atau tidaknya tujuan tersebut
dapat dilihat dari apa saja yang telah dilakukannya.
Untuk
menghadapi segala kemungkinan tersebut, suatu organisasi perlu mengetahui
sejauh mana kinerja organisasinya dan bagaimana meningkatkan kinerjanya atau
mencoba melihat apakah organisasinya lebih baik dari organisasi sejenis
lainnya, maka organisasi tersebut melakukan patokan nilai. Istilah ini
merupakan terjemahan bebas dari Benchmark yang telah lama digunakan
oleh kalangan bisnis dan industri.
Perangkat
ini ditujukan sebagai usaha untuk bertahan dari krisis dengan cara meningkatkan
kualitias (Camp, 1989).
Secara
sederhana istilah benchmark diartikan sebagai target atau standar
yang akan diukur. Foot (1998) dalam Henczel (2002)
mendefenisikan benchmark sebgai suatu proses untuk membandingkan diri
sendiri dengan orang lain – mengukur proses dan kinerja layanan yang telah
diberikan secara sistematis dibandingkan dengan layanan yang diberikan orang lain
yang ditujukan untuk memperoleh hasil yang terbaik. Benchmark dianggap
cocok untuk diaplikasikan pada sektor publik sehingga dapat dijadikan sebagai
alat manajemen yang penting dalam total quality management(TQM).
Kecendrungan penggunaan alat manajemen ini terlihat dari banyaknya organisasi
yang memanfaatkannya sebagai alat untuk mengukur kinerja organisasi (Favret,
2000). Walaupun demikian, tidak semua pakar setuju bahwa alat manajemen ini
cocok untuk semua jenis organisasi, seperti perpustakaan.
Silahkan DOWNLOAD INI untuk membaca secara lengkap Makalah Tentang Evaluasi dan Hasil Riset Perpustakaan
0 Komentar
Penulisan markup di komentar