A. Latar Belakang
Salah
satu tujuan hidup umat manusia menurut islam adalah mengabdikan diri kepada
Allah SWT. Secara umum yang dikatakan pengabdian mencakup berbagai aktivitas
manusia yang sifatnya baik (positif). Namun secara lebih khusus, sebagian orang
melakukan praktek-praktek ibadah yang lebih maksimal, dan menurut mereka
keadaan seperti itu adalah sebaik-baik upaya mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam
diri setiap manusia terkandung dua dimensi yang berbeda, yaitu jasmani yang
lahir dalam keadaan fitrah. Fitrah
disini bukan sekedar bersih dari noda, namun lengkap dengan potensi kodrati yang bersifat spiritual. Dengan potensi inilah manusia diberi kepercayaan untuk menjadi khalifah fil ardhi serta memerankan fungsi-fungsi ketuhanan dimuka bumi.
disini bukan sekedar bersih dari noda, namun lengkap dengan potensi kodrati yang bersifat spiritual. Dengan potensi inilah manusia diberi kepercayaan untuk menjadi khalifah fil ardhi serta memerankan fungsi-fungsi ketuhanan dimuka bumi.
Jika
manusia didalam dirinya telah terkandung potensi kebaikan, keluhuran ataupun
kesempurnaan sebagai bekal khalifah di bumi, lalu bagaimana potesi tersebut
dapat dikembangkan dan diaktualisasikan. Banyak teori yang berbicara mengenai
hal ini yang salah satunya adalah tasawuf.
Sebagaimana
yang telah dijalani oleh beberapa tokoh besar sufi yang menjalani hidupnya
penuh dengan ketaqwaan serta menjalankan beberapa maqam dan dikaruniai berbagai
hal sehingga menjadikan hidupnya penuh dengan kebahagiaan baik didunia maupun
diakhirat. Mereka merasa sangat dekat dengan tuhan-Nya.
Oleh
karena itu, perlu kiranya bagi kita untuk mempelajari tasawuf beserta maqamat
dan ahwalnya yang harus ditempuh oleh seorang muslim untuk mencapai kedudukan
yang sangat mulia dimata tuhan-Nya.
B.
Rumusan Masalah
a. Kerangka
berfikir Irfani
b. Ahwal
dan Maqamat
c. Maqamat
dan Tasawuf
d. Ahwal
yang dijumpai dalam perjalanan Sufi
e. Metode
Irfani
Silahkan Download Link Ini Untuk Membaca Secara Lengkap Makalah Tentang Tasawuf
0 Komentar
Penulisan markup di komentar