Penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir |
TANJUNG REDEB.
Keinginan Pemprov Kaltim membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
memang masih dalam perdebatan. Namun, Pemprov Kaltim sudah menyiapkan lokasi
alternatif untuk pembangunan PLTN ini. Lokasi yang dinilai layak yakni di
Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau.
Dipilihnya Talisayan sebagai lokasi pembangunan PLTN ini pun mendapat penolakan dari mahasiswa Berau. Seperti disampaikan sekelompok mahasiswa yang menggelar aksi damai di gedung DPRD Berau, Jalan Gatot Subroto, belum lama ini.
Mereka menuntut penolakan secara tegas dari pemerintah dan DPRD Berau tentang rencana pembangunan PLTN di Kecamatan Talisayan. Mereka meminta ada kajian mendalam karena risiko PLTN ini sangat tinggi.
Nampaknya, penolakan ini juga mendapat dukungan dari anggota DPRD Berau Rudi Parasian Mangunsong. Ia menyebut, DPRD sempat berdiskusi dengan jajaran Kementerian Lingkungan Hidup ketika kunjungan kerja ke Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam diskusi dengan kementerian tersebut, dia meminta agar Berau tidak dijadikan percontohan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir.
“Kita sempat berdiskusi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, dan membawa masalah Nuklir. Argumen mereka bahwa nuklir itu lebih efisien dan lebih baik,” katanya.
“Walaupun menurut para ahli bahwa nuklir itu menguntungkan, tapi jangan jadikan Berau sebagai percontohan. Itu yang kami sampaikan ke mereka,” sambung anggota Komisi III ini.
Meskipun menguntungkan, tetapi, kata Rudi, pemerintah tidak bisa serta merta menyetujui rencana ini. “Jangan terhasut pembangun tenaga Nuklir. Masih ada daerah lain yang siap menerima,” ujar politisi PDIP ini.
Dewan pun akan melakukan kajian-kajian terkait rencana ini. Karena meski dinilai menguntungkan, tetapi berisiko tinggi dan dampaknya cukup besar.
Sumber : Samarinda Pos
Dipilihnya Talisayan sebagai lokasi pembangunan PLTN ini pun mendapat penolakan dari mahasiswa Berau. Seperti disampaikan sekelompok mahasiswa yang menggelar aksi damai di gedung DPRD Berau, Jalan Gatot Subroto, belum lama ini.
Mereka menuntut penolakan secara tegas dari pemerintah dan DPRD Berau tentang rencana pembangunan PLTN di Kecamatan Talisayan. Mereka meminta ada kajian mendalam karena risiko PLTN ini sangat tinggi.
Nampaknya, penolakan ini juga mendapat dukungan dari anggota DPRD Berau Rudi Parasian Mangunsong. Ia menyebut, DPRD sempat berdiskusi dengan jajaran Kementerian Lingkungan Hidup ketika kunjungan kerja ke Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam diskusi dengan kementerian tersebut, dia meminta agar Berau tidak dijadikan percontohan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir.
“Kita sempat berdiskusi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, dan membawa masalah Nuklir. Argumen mereka bahwa nuklir itu lebih efisien dan lebih baik,” katanya.
“Walaupun menurut para ahli bahwa nuklir itu menguntungkan, tapi jangan jadikan Berau sebagai percontohan. Itu yang kami sampaikan ke mereka,” sambung anggota Komisi III ini.
Meskipun menguntungkan, tetapi, kata Rudi, pemerintah tidak bisa serta merta menyetujui rencana ini. “Jangan terhasut pembangun tenaga Nuklir. Masih ada daerah lain yang siap menerima,” ujar politisi PDIP ini.
Dewan pun akan melakukan kajian-kajian terkait rencana ini. Karena meski dinilai menguntungkan, tetapi berisiko tinggi dan dampaknya cukup besar.
Sumber : Samarinda Pos
0 Komentar
Penulisan markup di komentar