Accelerator (Akselerator)
Akselerator ion merupakan alat yang dipakai untuk menggerakkan ion-ion sehingga mempunyai kecepatan tinggi yang kemudian ditumbukkan pada target untuk tujuan berbagai hal yang bermanfaat. Ada dua jenis akselerator ion yang berada di PTAPB-BATAN yaitu implantor ion dan generator neutron. Implantor ion ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini yang dibangun dengan sumber daya manusia dan sumber dana lokal.
Akselerator ion merupakan alat yang dipakai untuk menggerakkan ion-ion sehingga mempunyai kecepatan tinggi yang kemudian ditumbukkan pada target untuk tujuan berbagai hal yang bermanfaat. Ada dua jenis akselerator ion yang berada di PTAPB-BATAN yaitu implantor ion dan generator neutron. Implantor ion ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini yang dibangun dengan sumber daya manusia dan sumber dana lokal.
Sesuai dengan namanya, mesin ini digunakan untuk mempercepat ion-ion yang kemudian dicangkokkan ke dalam suatu bahan untuk maksud-maksud modifikasi sifat-sifat dan kegunaan bahan. Aplikasinya meliputi dari riset-riset maju (advanced) di bidang komponen semikonduktor hingga pemakaian yang umum misalnya untuk pengerasan permukaan logam. Riset-riset di teknologi komponen semikonduktor yang paling populer adalah pembuatan sel surya untuk mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik. Riset maju lainnya yang dapat menggunakan alat implantor ion adalah modifikasi permukaan metal sehingga dapat tahan korosi pada suhu tinggi. Hasil riset ini akan bermanfaat misalnya pada komponen-komponen otomotif dan reaktor nuklir suhu tinggi. Riset menggunakan implantor ion yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat adalah modifikasi permukaan logam untuk menghasilkan ketahanan aus yang lebih baik, yang hasilnya dapat diaplikasikan pada industri alat-alat logam.
Alat kedua dari akselerator ion adalah generator neutron. Di dalam alat ini ion-ion deuterium ditembakkan pada target tritium sehingga menghasilkan neutron. Berbeda dengan reaktor nuklir yang menghasilkan sebagian besar neutron termal, di dalam generator neutron dihasilkan neutron cepat. Salah satu pemakaian yang menonjol dari berkas neutron cepat adalah untuk menganalisis kandungan unsur-unsur ringan dalam suatu bahan, misalnya mengukur kandungan protein dalam bahan pangan, mengukur kandungan sulfur dalam batubara. Walaupun lebih sensitif untuk mengukur unsur-unsur ringan, tetapi juga dapat dipakai untuk menganalisis kandungan logam-logam misalnya besi, timbal, aluminium dan beberapa unsur logam lainnya. Aplikasinya dapat diterapkan misalnya untuk mengukur pencemaran logam-logam pada endapan di sungai, mengukur kadar logam yang terserap oleh tumbuhan dan menentukan bentuk-bentuk pencemaran lainnya dalam air dan udara.
Kedua alat ini dioperasikan dengan cukup aman, karena disamping sistem keselamatan dan proteksi yang cukup baik juga karena alat akselerator hanya memancarkan radiasi manakala sedang dioperasikan. Alat ini bukan termasuk kategori yang berpotensi terjadinya ledakan nuklir karena sama sekali tidak ada proses-proses yang menimbulkan terjadinya pengungkungan panas. Sehingga alat ini tidak harus dipasang pada fasilitas nuklir tetapi di laboratorium manapun yang dilengkapi dengan sistem proteksi yang sederhana (tidak secanggih di reaktor nuklir) tetapi memadai.
Alat kedua dari akselerator ion adalah generator neutron. Di dalam alat ini ion-ion deuterium ditembakkan pada target tritium sehingga menghasilkan neutron. Berbeda dengan reaktor nuklir yang menghasilkan sebagian besar neutron termal, di dalam generator neutron dihasilkan neutron cepat. Salah satu pemakaian yang menonjol dari berkas neutron cepat adalah untuk menganalisis kandungan unsur-unsur ringan dalam suatu bahan, misalnya mengukur kandungan protein dalam bahan pangan, mengukur kandungan sulfur dalam batubara. Walaupun lebih sensitif untuk mengukur unsur-unsur ringan, tetapi juga dapat dipakai untuk menganalisis kandungan logam-logam misalnya besi, timbal, aluminium dan beberapa unsur logam lainnya. Aplikasinya dapat diterapkan misalnya untuk mengukur pencemaran logam-logam pada endapan di sungai, mengukur kadar logam yang terserap oleh tumbuhan dan menentukan bentuk-bentuk pencemaran lainnya dalam air dan udara.
Kedua alat ini dioperasikan dengan cukup aman, karena disamping sistem keselamatan dan proteksi yang cukup baik juga karena alat akselerator hanya memancarkan radiasi manakala sedang dioperasikan. Alat ini bukan termasuk kategori yang berpotensi terjadinya ledakan nuklir karena sama sekali tidak ada proses-proses yang menimbulkan terjadinya pengungkungan panas. Sehingga alat ini tidak harus dipasang pada fasilitas nuklir tetapi di laboratorium manapun yang dilengkapi dengan sistem proteksi yang sederhana (tidak secanggih di reaktor nuklir) tetapi memadai.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar