Teknik Melempar Bola
Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
M
|
embaca pemahaman dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh
seorang pembaca untuk memahami informasi dalam bacaan. Dalam konteks
pembelajaran di kelas, membaca pemahaman merupakan kegiatan menuntun siswa
untuk dapat memahami isi bacaan secara tepat. Untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman siswa diperlukan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pemahaman, baik faktor yang berasal dalam siswa maupun faktor luar yang
mendukung belajarnya. Pengetahuan tentang faktor-faktor itu merupakan salah
satu alternatif dalam menjawab berbagai kesulitan yang dialami siswa dalam
pembelajaran.
Kesulitan-kesulitan tersebut diduga sebagai akibat
dari pelaksanaan pembelajaran yang masih mengacu pada paradigma lama. Siswa
dianggap orang dewasa dalam bentuk kecil sehingga tugasnya di sekolah hanya
mendengarkan yang disampaikan guru. Mereka dianggap tidak lebih dari botol kosong
yang menunggu disisi apa saja oleh guru. Sedangkan guru aktif dengan gaya
birokrat dan instruktifnya. Dampaknya, proses pembelajaran tidak menyenangkan
dan hasilnya pun tidak optimal.
Agar pembelajaran berhasil optimal, guru hendaknya
menciptakan kondisi ideal dengan penuh kasih sayang, kehangatan, dorongan,
dukungan, dan menganggap siswa sebagai mitra. Pembelajaran hendaknya dirancang agar mereka (seakan-akan) bermain, yaitu
bermain dalam batas-batas pedagogik. Jika hal ini dapat diwujudkan, kesenangan dan
kecepatan belajar dapat melekat erat pada siswa. Demikian pula halnya dengan
pembelajaran membaca pemahaman, hendaknya dirancang secara menarik. Sumber
bacaan pun harus mengacu pada bakat, minat, dan harapan mereka sehingga
pembelajaran menjadi interaksi yang bermakna. Bermakna jika berkesan, berkesan
jika melibatkan seluruh indera mereka.
Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan
tersebut, muncul ide “Teknik Melempar Bola untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa”. Teknik ini merupakan salah satu teknik inovatif yang dirancang
dalam bentuk siswa saling lempar bola yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
berbeda-beda, sesuai dengan tingkat kesulitannya. Cara seperti ini, di samping
menyenangkan juga bermanfaat dalam mengembangkan keaktifan. Keistimewaan teknik ini adalah mampu melibatkan seluruh
siswa karena mereka akan bermain dalam kelompok-kelompok kecil. Permainan ini mampu merangsang daya pikir siswa,
inovatif, kreatif, dan kritis, sehingga mereka mampu memahami pesan yang
terdapat dalam teknik tersebut. Respon- respon positif yang
timbul secara komunikatif, merupakan hasil dari permainan yang dirancang
dan diatur secara menarik dan sistematis.
Permainan
ini tidak bisa lebih sederhana. Saya mengajukan pertanyaan, jika siswa tahu
jawabannya maka mereka mengangkat kedua tangan untuk menangkap bola. Saya membuangnya,
mereka menangkapnya, dan menjawab pertanyaan. Mereka membuangnya kembali, dan
Ulangi. Anak-anak benar-benar menyukai hal ini. Jika saya mengajukan pertanyaan
yang memiliki daftar jawaban, kami akan melakukan "berpikir cepat"
bulat. Dalam sebuah "berpikir cepat" bulat saya mengumumkan topik
(penemuan, presiden, dll) dan memulai permainan dengan melemparkan bola ke
mahasiswa. Jika mahasiswa memberikan jawaban yang benar, mereka kemudian
melemparkan bola kepada siswa lain, yang kemudian menjawab.
Cara
Menerapkanya[1]
1.
Pilihlah
situasi yang lazim terjadi pada tugas yang tengah dipelajari oleh siswa.
Contoh-contoh yang meliputi :
Memimpin
pertemuan
Memberikan
tugas kepada karyawan
Mendapat
tugas dari manajer
Membuat
presentasi
Memberikan
laporan kepada manajer
Berbicara
kepada pelanggan
2.
Rekrutlah
beberapa siswa untuk menjadi relawan yang mau memerankan lakon dalam situasi
tertentu. Pastukan untuk menjelaskan situasinya secara rinci.
3.
Bagikan
instruksinya kepada siswa lain yang mengarahkan mereka untuk melempar bola
kepada siswa relawan. Sebutlah beberapa tindakan yang bisa diambil untuk
memberi kesulitan kepada relawan dalam mengatasi situasi itu. Jangan
memperlihatkan instruksi “lempar bola” itu kepada siswa relawan.
4.
Beri
kesempatan kepada relawan untuk mengatasi situasi itu. Beri tepuk tangan atas
usahanya. Diskusikan cara-cara untuk mengatasi kejadian-kejadian yang tak
terdugadengan seluruh siswa.
5.
Rekrutlah
relawan baru dan berikan tantangan yang berbeda kepada mereka.
[1] Malvin
L. Silberman, Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung,
Nusamedia & Nuansa, Cet.III (edisi revisi), 2006, Hal. 242-243.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar