I.
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang
Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi memerlukan
kondisi kesehatan yang optimal. Kondisi kesehatan tubuh tentunya tidak bisa
lepas dari konsumsi makanan yang sehat. Banyaknya penyakit yang ditimbulkan
karena cara mengkonsumsi makanan yang salah ataupun keamanan makanan yang tidak
terjaga menyebabkan masyarakat cenderung bersikap hati-hati.
Saat ini banyak makanan dan minuman yang ditawarkan
sebagai produk suplemen yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh jika
dikonsumsi. Minuman kesehatan merupakan minuman yang mengandung unsur-unsur zat
gizi atau non zat gizi dan jika dikonsumsi dapat memberikan pengaruh posistif
terhadap kesehatan tubuh (Muchtadi, 1996).
Minuman kesehatan sebagai salah satu produk yang sudah
dikenal masyarakat, banyak dijumpai di pasaran dengan berbagai merek dan
bentuk, seperti dalam bentuk cair, serbuk instan ataupun tablet. Kecenderungan
masyarakat saat ini adalah lebih suka menggunakan produk yang kemasan dan
penyajiannya lebih praktis dan cepat, karena tidak perlu membutuhkan banyak
waktu dalam mempersiapkannya.
Salah satu contoh minuman kesehatan yang dapat
dijumpai adalah minuman instan ekstrak jahe, dimana produk tersebut umumnya
dibuat dengan mengambil sari dari rimpang jahe kemudian dilakukan pengolahan
lanjut. Kebanyakan produk tersebut dijumpai dalam bentuk serbuk, di samping ada
beberapa yang dibuat dalam bentuk tabled maupuncair.
Pemanfaatan dalam bidang kesehatan, zat aktif berupa
zingeron dan senyawa antioksidan lain yang terkandung dalam jahe dapat
digunakan bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue,
biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan dalam industri
obat, minyak wangi dan jamu tradisional. Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah
menjadi asinan dan acar.
Besarnya potensi kesehatan dan kimia/gizi yang
terkandung dalam jahe, menggugah peneliti untuk mencoba menuangkan ide dan
inovasi menciptakan produk baru yaitu minuman kesehatan berbentuk serbuk/instan
dengan memanfaatkan jahe. Ide pembuatan ini didasarkan pada sifat bahan yang
memungkinkan untuk dapat dibuat minuman instan dengan mengacu pada proses
pembuatan minuman instan secara umum. Khasiat minuman instan ekstrak jahe dan
untuk menciptakan produk yang praktis dan efisien, sehingga diharapkan
diperoleh manfaat kesehatan. Hal ini didasari juga oleh tingginya kebutuhan
masyarakat akan kesehatan dan kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi
minuman kesehatan yang lebih praktis dan efisien, sehingga diperlukan kemudahan
untuk mendapatkannya.
Di samping itu, bahan pembuatannya dapat diperoleh
dengan mudah dan harganyapun terjangkau oleh masyarakat, karena ketersediaanya
cukup banyak di pasar atau di lingkungan masyarakat sekitar. Bahan yang
dimaksud adalah jahe, dan gula yang telah dipilih dengan kualitas terbaik. Hal
yang mendasari penggunaan minuman instan adalah minuman instan lebih praktis
karena hanya menyeduh serbuk dengan air hangat kemudian diminum. Serbuk minuman
instan dapat digunakan dalam jangka lama karena berbentuk serbuk sehingga tahan
dalam penyimpanan.
- B. Tujuan
Mahasiswa dapat mempelajari dan membuat beberapa
minuman sehat instan khususnya jahe instan
II. TINJAUAN PUSTAKA
- JAHE
Jahe(Zingiber officinale), adalah tanaman
rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya
berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas
disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi
:
Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Zingiber
Species
: Zingiber
officinale
Jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah tanaman
yang tumbuh tegak dengan tinggi 30–60 cm. Daun tanaman jahe berupa daun
tunggal, berbentuk lanset dan berujung runcing. Mahkota bunga berwarna ungu,
berbentuk corong dengan panjang 2 – 2,5 cm. Sedangkan buah berbentuk bulat
panjang berwarna cokelat dengan biji berwarna hitam.
Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) varietas, yaitu jahe besar (jahe gajah), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti). Jahe merah dan jahe kecil banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Sedangkan jahe besar dimanfaatkan sebagai bumbu masak (Matondang, 2005).
Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) varietas, yaitu jahe besar (jahe gajah), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti). Jahe merah dan jahe kecil banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Sedangkan jahe besar dimanfaatkan sebagai bumbu masak (Matondang, 2005).
Jahe memiliki kandungan aktif yaitu oleoresin.
Oleoresin adalah minyak dan damar yang merupakan campuran minyak atsiri sebagai
pembawa aroma dan sejenis damar sebagai pembawa rasa. Oleoresin jahe mengandung
komponen gingerol, paradol, shogaol, zingerone, resin dan minyak atsiri.
Persenyawaan zingerone tidak dalam bentuk persenyawaan keton bebas, melainkan
dalam bentuk persenyawaan aldehid alifatis jenuh, terutama senyawa n-heptanal
(Ravindran et al., 2005).
Secara tradisional ekstrak jahe digunakan antara lain
sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin, untuk mengobati gangguan
pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa
sakit, obat anti-mual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari
perut) dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo,
bengkak, serta memar (Shukla, 2007). Berbagai penelitian membuktikan bahwa jahe
mempunyai sifat antioksidan dan antikanker. Beberapa komponen utama dalam jahe
seperti gingerol, shogaol dan gingerone memiliki antioksidan di atas Vitamin E
(Kikuzaki dan Nakatani, 1993). Selain itu, jahe mampu menaikkan aktivitas salah
satu sel darah putih, yaitu sel natural killer (NK) dalam melisis sel targetnya,
yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus. (Zakaria et al., 1999).
Berbagai penelitian membuktikanbahwa jahe mempunyai
sifat antioksidan.Beberapa komponen utama dalam jaheseperti gingerol, shogaol,
dan gingeronmemiliki aktivitas antioksidan di atasvitamin E (Kikuzaki dan
Nakatani 1993).Selain itu jahe juga mempunyai aktivitasantiemetik dan digunakan
untuk mencegahmabuk perjalanan.Radiati et al. (2003) menyatakanbahwa konsumsi
ekstrak jahe dalamminuman fungsional dan obat tradisionaldapat meningkatkan
ketahanan tubuh danmengobati diare. Hasil penelitian menunjukkanbahwa ekstrak
jahe dapatmeningkatkan daya tahan tubuh yangdirefleksikan dalam sistem
kekebalan, yaitumemberikan respons kekebalan inangterhadap mikroba pangan yang
masuk ke
- B. MINUMAN KESEHATAN
Pada uraian berikut, minuman kesehatan akan dibagi
menjadi beberapa penjelasan, yaitu : bentuk dan jenis minuman kesehatan, fungsi
dan kegunaan minuman kesehatan, dan efek/pengaruh minuman kesehatan terhadap
tubuh. Berikut uraiannya :
- 1. Bentuk dan Jenis Minuman Kesehatan
Minuman kesehatan adalah minuman yang mengandung
unsurunsur zat gizi atau non zat gizi baik dalam bentuk cair, serbuk maupun
tablet, dapat diminum dan memberikan efek/pengaruh terhadap satu atau sejumlah
terbatas fungsi dalam tubuh tetapi yang bersifat positif, sehingga
dapat menyehatkan pada tubuh (Muchtadi,1996)
dapat menyehatkan pada tubuh (Muchtadi,1996)
Berbagai produk minuman kesehatan dengan bentuk
dan jenisnya yang berbeda dapat ditemui di pasaran, yaitu jenis produk susu
probiotik
tradisional seperti yogurt, kefir dan coumiss, diikuti dengan pemunculan produk baru seperti produk susu rendah lemak siap konsumsi yang mengandung serat larut. Selain itu terdapat juga produk minuman kesehatan tanpa lemak (mengandung fat substitue) yang diperkaya denganmineral yaitu produk nonkolestrol atau kadar kolestrol dan lemaknya telah diturunkan. Produk minuman kesehatan yang terbuat dari ekstrak sayuran dan buah-buahan yaitu produk juice buah, juice sayuran, sari kunyit asem, minuman sari jahe instan, dan sari jahe (Bonio, 1994 :48).
tradisional seperti yogurt, kefir dan coumiss, diikuti dengan pemunculan produk baru seperti produk susu rendah lemak siap konsumsi yang mengandung serat larut. Selain itu terdapat juga produk minuman kesehatan tanpa lemak (mengandung fat substitue) yang diperkaya denganmineral yaitu produk nonkolestrol atau kadar kolestrol dan lemaknya telah diturunkan. Produk minuman kesehatan yang terbuat dari ekstrak sayuran dan buah-buahan yaitu produk juice buah, juice sayuran, sari kunyit asem, minuman sari jahe instan, dan sari jahe (Bonio, 1994 :48).
Berbagai jenis minuman tersebut merupakan produk
pangan yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan dan
kesehatan. Umumnya, produk minuman kesehatan berbentuk instan (cair atau
serbuk). Hal ini dikarenakan produk pangan berbentuk instan akan memberikan
kemudahan dan kepraktisan dalam penggunaannya, sehingga masyarakat lebih
leluasa menggunakannya.
- 2. Fungsi dan Kegunaan Minuman Kesehatan
Makanan atau minuman mempunyai fungsi yang berhubungan
dengan rasa, aroma dan atau nutrien essensial. Minuman kesehatan sebagai produk
pangan fungsional lebih menekankan pada peningkatan status kesehatan dan
mencegah timbulnya penyakit tertentu. Dahulu istilah health food untuk makanan
sehat yaitu menarik dan berarti bagi konsumen, tetapi hal ini tidak dapat
digunakan lagi karena pada prinsipnya semua bahan pangan akan menyehatkan tubuh
bila dikonsumsi secara baik dan benar. Saat ini makanan atau minuman yang
menyehatkan adalahmakanan atau minuman yang mempunyai komponen aktif yang dapat
menyehatkan dan menyegarkan tubuh, sehingga layak disebut sebagai pangan
fungsional. Ada tiga faktor yang harus dipenuhi oleh produk pangan termasuk
minuman kesehatan agar dapat dikategorikan sebagai pangan yang memenuhi
kesehatan (sifat fungsional) yaitu :
- Produk tersebut haruslah suatu produk pangan
- Produk
tersebut dapat dan selayaknya dikonsumsi sebagai bagian dari
pangan sehari-hari. - Produk
tersebut mempunyai fungsi tertentu pada waktu dicerna, serta memberikan
kegunaan tertentu dalam proses metabolisme tubuh,
misalnya.
- Memperkuat mekanisme pertahanan tubuh
- Mencegah
timbulnya penyakit tertentu (seperti penyakit kanker,
kardiovaskuler dan jantung koroner, pencernaan, osteoporosis, dan berbagai gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu) - Membantu untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah terserang penyakit tertentu
- Menjaga kondisi fisik dan mental
- Memperlambat proses penuaan(Anonim, 2004:m)
- 3. Efek / Pengaruh Minuman Kesehatan terhadap Tubuh
Minuman kesehatan sebagai produk pangan mempunyai
kandungan komponen aktif yang dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan
tubuh. Produk ini baik untuk mengurangi efek negatif racun dan radikal bebas
akibat proses metabolisme tubuh dari berbagai konsumsi pangan yang masuk dalam
tubuh. Golberg (1994) berpendapat, “komponen aktif yang terdapat dalam suatu
bahan pangan nabati maupun hewani, dapat memberikan efek fisiologis atau efek
menyehatkan dan menyegarkan tubuh” (Anonim, 2004:n)
Efek/pengaruh positip minuman kesehatan yang dapat
ditimbulkan dalam tubuh yaitu dapat memberikan efek farmakologis (pengobatan),
efek imunomodulasi (kekebalan/ketahanan tubuh), efek reparasi dan peremajaan
sel, efek vasoproteksi (perlindungan/ketahanan jantung), efekantioksidan, efek
hepatoproteksi (perlindungan hati), efek antibiotika (antibakteri/kuman) dan
efek antijamur sehingga dapat meningkatkan status kesehatan dan mencegah
timbulnya penyakit-penyakit tertentu.
- Parameter Kelayakan Minuman Instan sebagai Minuman Kesehatan
Untuk menentukan kelayakan minuman instan sebagai
minuman kesehatan diperlukan parameter tertentu yang menjadi dasar atau
landasan penerimaan masyarakat terhadap produk tersebut. Parameter tersebut
ditetapkan agar keamanan dan konsistensi produk tersebut terjamin, sehingga
produk tersebut aman dan sehat untuk dikonsumsi sebagai produk pangan. Khusus
untuk penelitian ini, tinjauan kelayakan minuman instan sebagai minuman
kesehatan yang menjadi parameter aman dan sehat untuk dikonsumsi secara umum,
yaitu : parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan dilihat
dari komponen mutu inderawi, parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman
kesehatan dilihat dari kandungan komponen nonzat gizi (zingiberin), dan
parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan dilihat dari
persyaratan kesehatan.
Belum adanya standar mutu bahan baku alami di
Indonesia, maka penentuan parameter terhadap kadar konsumsi senyawa tertentu
secara tepat dan benar belum dapat dilakukan dalam penelitian ini. Untuk
mengukur kadar konsumsi terhadap komponen/senyawa tertentu secara tepat dan
benar perlu dilakukan pengujian lanjut/khusus (Wawancara : Bambang Sudibyo,
September 2004). Berikut uraian masing-masing tinjauan parameter kelayakan
minuman instan sebagai minuman kesehatan.
- a. Dilihat dari Komponen Mutu Inderawi
Kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan
harus memenuhi persyaratan mutu sesuai dengan bentuk dan jenisnya. Bentuknya
yang berupa serbuk, maka persyaratan mutu didasarkan pada SNI 01-4320-1996
tentang serbuk minuman tradisional, yang didefinisikan sebagai produk bahan
minuman berbentuk serbuk atau granula yang dibuat dari campuran gula dan
rempah-rempah dengan atau penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan yang
diijinkan.
Unsur-unsur yang dinilai secara inderawi, meliputi :
- Warna
Warna minuman instan yaitu normal.Minuman instan
ekstrak jahe dan ekstrak mengkudu yang dihasilkan harus mempunyai warna
normal/ideal, yaitu berwarna khas seperti menyerupai warna jahe. Hal ini,
disebabkan karena zat
warna pada jahe lebih dominan dari warna yang lain, sehingga warna minuman jahe khas seperti warna kuning jahe.
warna pada jahe lebih dominan dari warna yang lain, sehingga warna minuman jahe khas seperti warna kuning jahe.
- Bau/aroma
Bau/aroma minuman instan yaitu normal/ideal, khas
rempah. Bau/aroma minuman instan ekstrak jahe beraroma khas seperti bau/aroma
jahe pada minuman jahe.
- Rasa
Rasa minuman instan yaitu normal/ideal, khas rempah.
Rasa minuman instan ekstrak jahe .
- b. Dilihat dari Kandungan Komponen Aktif Non Zat Gizi (oleoresin)
Parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman
kesehatan dapat dilihat dari adanya kandungan aktif nonzat gizi. Hasier (1995)
berpendapat, Sebagai bagian dari produk pangan fungsional, minuman
kesehatan harus memenuhi sifat fungsional secara fisiologis yaitu mengandung komponen aktif zat gizi dan nonzat gizi dan dapat digunakan untuk pencegahan atau penyembuhan sesuatu
penyakit, atau mencapai kesehatan tubuh optimal (Anonim, 2004:o).
kesehatan harus memenuhi sifat fungsional secara fisiologis yaitu mengandung komponen aktif zat gizi dan nonzat gizi dan dapat digunakan untuk pencegahan atau penyembuhan sesuatu
penyakit, atau mencapai kesehatan tubuh optimal (Anonim, 2004:o).
- c. Dilihatdari Persyaratan Kesehatan
Dalam uraian sebelumnya, disebutkan bahwa makanan atau
miuman yang memenuhi syarat kesehatan (fungsional) adalah makanan atau minuman
yang mengandung komponen aktif zat gizi dan nonzat gizi yang dapat menyehatkan
dan menyegarkan tubuh, mempunyai fungsi tertentu pada waktu dicerna serta
memberikan kegunaan tertentu dalam proses metabolisme tubuh (Anonim, 2004:q).
Syarat kesehatan makanan atau minuman juga dapat
ditentukan oleh adanya komponen-komponen tertentu yang menentukan keamanan
pangan. Komponen-komponen tersebut harus mempunyai batas ukuran/kadar aman
dalam tingkatan tertentu, sehingga dapat dijadikan parameter syarat sehat
pangan. Komponen syarat kesehatan pangan yang menjadi parameteradalah, kadar
air, kadar abu, jumlah gula, cemaran logam, dan cemaran mikroba.
Minuman kesehatan adalah minuman yang mengandung unsur
unsur zat gizi atau nonzat gizi baik dalam bentuk cair, serbuk maupun tabled,
dapat diminum dan memberikan efek/pengaruh terhadap satu atau sejumlah terbatas
fungsi dalam tubuh tetapi yang bersifat positif, sehingga dapat menyehatkan
pada tubuh (Muchtadi, 1996)
- 5. Kebutuhan Masyarakat terhadap Minuman Kesehatan (Jamu Tradisional)
Di Indonesia, masih banyak orang yang tergolong
fanatic mengkonsumsi jamu untuk menghilangkan rasa sakit atau peningkat stamina
tubuh. Hal ini telah berlangsung selama belasan tahun dan telah menjadi tradisi
yang dilakukan secara turun temurun. Bagi mereka yangsudah terbiasa, jamu
tradisional dianggap lebih mujarab dan lebih aman dibandingkan dengan
obat-obatan sintetis.
Ide pengembangan teknik pengolahan ini didasarkan pada
sifat bahan yang dapat dibuat minuman kesehatan berbentuk serbuk, sehingga
diharapkan dapat mengangkat potensi ekonomi dan potensi kesehatan secara
optimal pada tanaman tersebut. Keunggulan teknik ini yaitu dapatmenghasilkan
produk minuman kesehatan yang diharapkan mempunyai manfaat ganda dalam bidang
kesehatan. Manfaat ganda ini didukung oleh karena adanya kandungan senyawa
kimia dan zat aktif penting dalam kedua bahan yang diperlukan dalam metabolisme
tubuh, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi sebagai produk minuman yang
menyehatkan. Disamping itu, wujudnya yang berbentuk serbuk instan akan
memberikan kemudahan untuk dikonsumsi karena hanya menyeduh air kemudian
diminum serta tahan dalam masa simpan.
- III. MATERI DAN METODE
- A. Tempat dan Waktu
Praktikumpembuatan jahe instan di laksanakan di
Laboratorium Agroteknologi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, pada hari Jumat
tanggal 18 Desember 2012 pukul 08:00 WIB.
- B. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan :
- Jahe½ kg
- Gula jawa secukupnya
- Gula pasir 1 kg
- Kayu manis secukupnya
- Air 1 liter
Alat yang digunakan:
- Parut
- Baskom
- Penyaringan
- Panci
- Wajan
- Susruk
- Sendok
- Plastik
- Timbangan
- C. Cara Kerja
- Ditimbang jahe ½ kg
- Jahe dicuci dan bagian yangbusuk dibuang. Perlakuan yangsama dilakukan juga untuk rempahlainnya
- jahe dihancurkan/diparut.
- Jahe yang sudah hancur, disaringsehingga terpisah antara filtrat (cairan)dengan ampasnya.
- Filtrat direbus dengan api sedang( apabila ditambahkan rempah-rempahlain, maka rempah tersebut direbus terpisah dengan air bersih secukupnya. Disini ditambahkan kayu manis secukupnya.
- Setelah filtrat mendidih masukkan gulapasir dengan perbandingan gula pasir:filtrate = 1:1 atau 2:1. Serta dilakukan penambahan gula jawa secukupnya.
- Lakukkan pengadukkan sampai gulaterlarut sempurna, pengadukkandilakukan sesekali saja. Filtrate akanmendidih dan menimbulkan busa. Apikompor dikecilkan.
- Ketika busa mulai turun dan filtratberubah menjadi tepung, matikan apidan pengadukan, dilakukkan terusmenerus dan semakin dipercepat.
- Setelah menjadi tepung dilakukanpengayakan. Tepung yang masihmenggumpal dihancurkan kemudiandiayak. Pengayakan harus diselesaikanelagi jahe instant masih panas.
- Setelah proses pengayakan selesai. Jaheinstant didiamkan sampai dingin.
- Setelah dingin jahe instant siap dikemas.Pengemasan dapat menggunakan botolplastik ataupun plastik sachet.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
- A. Hasil
Berat Jahe mentah
|
Jahe setelah di masak
|
½ kg
|
904,5 gram
|
- B. Pembahasan
Pada praktikum kali inibahan utama yang digunakan
yaitu jahe. Jahe merupakan jenis rempah-rempah yang paling banyak digunakan
dalam berbagai resep makanan dan minuman. Secara empiris jahe biasa digunakan
masyarakat sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, sebagai analgesik,
antipiretik, anti-inflamasi, dan lainlain.
Dalam praktikum ini praktikan mengambil atau
menimbang jahe sebanyak ½ kg, setelah melalui proses di masak dan menjadi
bubuk, bobot yang dihasilkan menyusut menjadi 904,5 gram. Penyusutan ini
mungkin terjadi dikarenakan adanya penguapan pada waktu pemasakannya dan penyusunan
bobot ini mungkin juga terjadi karena larut bersama air dan tambahan kayu manis
yang di masak pada waktu pemrosesa pembuatan jahe instan ini.
Instan jahe tidak berwarna putih tapi agak
kekuning-kuninan ini diperkirakan pengaruh dari warna jahe yang kita gunakan. Instan
jahe ini juga rasa nya masih terasa pedas, dan untuk rasa manisnya sudah bisa
di katakan cukup. Di dalam pembuatan instan jahe ini praktikan menambahkan gula
sebanyak 1 kg, air putih sebanyak 1 liter dan untuk aromanya praktikan
menambahkan kayu manis sebanyak 10 gram.
Pada pembuatan atau pemrosesan jahe menjadi jahe
instan/bubuk di butuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Pembuatan jahe instan ini
cukup lama dan ketelitian dalam mengaduknya sampai menjadi bubuk kasar dan
mengayaknya. Pengayakan ini di lakukan agar bubuk halus dan bubuk kasar
terpisah.
Salah satu teknologi alternatif yang sederhana dan
murah yang dapat menghasilkan produk serbuk instan adalah teknologi
kristalisasi. Teknologi ini didasarkan pada pemanfaatan sifat gula pasir
(sukrosa) yang dapat kembali membentuk kristal setelah dicairkan. Secara umum,
mekanismenya adalah sebagai berikut : sukrosa dipanaskan akan mencair dan
bercampur dengan bahan lainnya, ketika air menguap akan terbentuk kembali
menjadi butiran-butiran padat. Sifat sukrosa sangat dipengaruhi oleh pH, jika
pH larutan rendah (asam) maka proses kristalisasi tidak akan terbentuk dan
larutan menjadi liat, atau orang Sunda mengenalnya dengan istilah gula
liâ alias gula liat. Jadi, semua bahan pangan pada dasarnya dapat dijadikan serbuk
instan asalkan larutannya memiliki pH yang tidak asam. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa pH optimum yang dapat menghasilkan produk yang
baik sekitar 6,7-6,8.Pembuatan serbuk instan dengan metode kristalisasi hanya
membutuhkan bahan dan peralatan yang sederhana, seperti gula pasir, air bersih,
ingredien pangan, pewarna makanan, blender, kain kasa, takaran, timbangan,
wajan, kompor dan pengaduk. Beberapa produk yang menggunakan metode
kristalisasi dan sudah banyak dikenal umum adalah jahe instan. Teknologi
kristalisasi ini merupakan teknologi tepat guna yang cocok diterapkan di
industri kecil dan menengah (UKM) yang memiliki modal yang terbatas.Salah satu
contoh produk yang sudah dikembangkan adalah sari jahe instan
V.
KESIMPULAN
Untuk praktikum pembuatan jahe instan ini dapat di
tarik kesimpulan bahwa :
- Jahe yang digunakan mempunyai bobot 1 kg dan setelah di proses menyusut menjadi 904,5 gram ( dalam bentuk bubuk ).
- Gula dalam pembuatan jahe instan ini digunakan sebagai penambah rasa manis dan untuk aromanya disini praktikan menggunakan kayu manis sebanyak 10 gram.
- Penambahan air juga sangat berpengaruh untuk pelarutan jahe agar menjadi bubuk.
- Rasa yang di hasilkan masih agak sedikit pedas, untuk rasa manis dan aromanya sudah cukup pas.
DAFTAR PUSTAKA
Id.wikipedia.org/wiki/jahe diakses 26 desember
2012
Mrwindu dot com. 2011.minuman jamu instan “jahe
putih instan” http://www.mrwindu.com/2011/05/minuman-jamu-instan-jahe-putih-instan.html
diakses 29 desember 2012
Radiati, L.E., E.P. Nabet, P. Franck, B. Nabet,
J.Capiaumont, D. Fardiaz, F.R. Zakaria, I.Sudirman, dan R.D. Haryadi. 2003.
Pengaruhekstrak diklormetan jahe (Zingiberofficinale) terhadap pengikatan
toksin koleraB-subunit conjugasi (FITC) pada reseptor selhibridoma LV dan
Caco-2. Jurnal Teknologidan Industri Pangan XIV(1): 59−67.
Safadajahe.blogsome.com/jahe diakses 26 desember 2012
Teknologi pembuatan jahe instant departemen pertanian
bptp jakarta
Zakaria, F.R. dan T.M. Rajab. 1999. Pengaruh ekstrak
jahe (Zingiber officinale Roscoe)terhadap produksi radikal bebas makrofagmencit
sebagai indikator imunostimulansecara in vitro. Persatuan Ahli PanganIndonesia
(PATPI). Prosiding SeminarNasional Teknologi Pangan: 707−716.
Zakaria, F.R., Y. Wiguna, dan A. Hartoyo.
1999.Konsumsi sari jahe (Zingiber officinaleRoscoe) meningkatkan aktivitas sel
naturalkiller pada mahasiswa pesantren Ulil Albaabdi Bogor. Buletin Teknologi
Industri PanganX(2): 40−46.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar