Setiap peneliti yang ingin meneliti sesuatu
sebenranya, sadar atapun tidak, telah mempunyai semacam gambaran, tentang apa
yang bakal diketemukannya melalui penelitianya itu. Peneliti tersebut, dengan
kata lain, mempunyai semacam “teori’’ tentang apa yang aka ditelitinya itu .
“
teori’’ itu sendiri dipahami berbeda-beda oleh para pakar. Borg & call (
1983), misalnya memberi definisi sebagai berikut :
“
Teori adalah sistem yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan cara
merinci kontruk konstruk ( yang membentuk fenomena itu ), berserta hukum atau
aturan yang mengatur keterkaitan antara konstruk dengan lainnya.
Selanjutnya
, para pakar juga membagi teori menjadi dua , yaitu teori kecildan teori besar.
Teori kecil adalah teori yang menjelaskan suatu fenomena dalam skla kecil dan
terbatas. Seseorang peneliti biasanya membangun teori ‘’ kecil ‘’ di dalam
penelitiannya. Teorinya ini hanya melibatkan satu atau dua variable untuk
menjelaskan suatu secara singkat.
Teori
besar adalah teori yang menjelaskan suatu fenomena secara utuh dan menyeluruh.
Teori fisika kuantum, teori psiko-Nlia FREUD, TEORI EKONOMI MAKRO, DAN
SEBGAINYA ADALAH BEBERAPA CONTOH TEORI BESAR. TEORI TEORI BESAR DIBANGUN
OLEHBNAYK SEKALI TEORI teori kecil. Tidak ada atau hampir ada seorang pun di
jagad raya ini yang pernah atau akan mampu membuat suatu teori besar dengan
sendirian.
Dengan
demikian beberapa data kunci yang harus diperhatikan oleh oeneliti dalam
pembuatan kerangka teoritik atau kerangka berfikir penelitiannya adalah :
1. Penjelasan yang rasional
2. Dukugan data teoritis dan empiris
3. Variable-variable penelitian
4. Keterkatitan antar variable.
B. TUJUAN DAN MANFAAT KERANGKA TEORITIK
1. Menjelaskan definisi operasional variable
penelitian kita
2. Menjleaskan pola hubungn antara satu dan lain
variable
3. Menentukan metodologi penelitian secara akurat
4. Menentukan metode analisis yang tepat dan
5. Menentukan cara penafsiran temuan secara objektif
Pertama, kerangka teoritik membantu kita menjelaskan definisi operasional
variable yang akan kita teliti.
Kedua,
kerangka teoritik membantu ita
menjelaskan dan menggambaarkan pola hubungan antara satu variable dangan
lainnya. Tak menjadi soal apakah hubungan tersebut bersifat korelasioanal atau
kausal ( sebab akibat ) tetapi pola yang tergambar ini membantu peneliti untuk
mengeksplisitkan hal – hal yang ditelitinya. Dalam hal ini patut dicatat bahwa
tidak semua penelitian melibatkan lebih dari satu variable yang saling
berhubungan.
Ketiga,
kerangka teoritik membantu ita menentukan metodologi penelitian secara akurat.
Kita akan bisa menentukan apakah metode yang kita pakai nanti adalah survei
yang bersifat deskriktif – eksploratif, dengan kerangka teoritik yang jelas
kita juga mampu menentukan jenis data yang kita perlukan, intrumen data yang
kita pakai, dan menentukan sumber data yang benar-benar sangat ditentukannya.
Keempat,
kerangka teortik memberi gambaran kepada kita tentang rencana analisis data
yang akan kita lakukan. Jika peneltian kita bersifat dekskriktif tanpa harus
meneliti hubungan satu dan lain variable.
Kelima,
kerangka teoritik yang akan membantu kita melakukan penafsiran temuan
penelitian secara prposional, realitas, dan objektif. Kerangka teoritik yang
baik dapat berfungsi sebagai ‘’ pagar’ yang membatasi area penelitian kita.
Dengan demikian, dapatlah kita
simpulkan bahwa teoritik menempati posisi yang sangat strategis dalam suatu
penelitian. Tanpa kerangka teoritik yang baik, penelitian kita tidak akan jelas
arahnya.
C. Variable
Dalam rumusan sederhana , variable adalah segala sesuatu yang diteliti oleh
seorang peneliti. Sesuatu itu mungkin, benda, sistem dan lain lain.
Dalam
hal ini, kita menyadari bahwa sebagian besar dari kita percaya bahwa penelitian
selalu melibatkan statistik. Sedangkan statistik selalu berhubungan dengan
variasi nilai. Karena itu, variable sering kali diartikan sebagai’’ sesuatu
yang mempunyai variasi nilai. Untuk penyebutan dan pembahasan, parapakar
memeberi nama untuk suatu variable penelitiannya, ada variable bebas, terikat ,
antecedent, eksperimental, moderator,pengacau,kriterion dan lain lain.
Variable
bebas adalah : Variable yang direkayasa
Variable
terikat adalah Yang menjadi sasaran
Variable moderator adalah ( penengah )
Dalam penelitian observasi, Borg &
Gall ( 1993) membagi ‘’ varable observasioanl’’ menajdi tiga macam yaitu,
varaible deskriptif, varable inferensial, dan variable evaluatif. Variable
desktriptif adalah veriable yang relatif bebas penilaian atau infrensi dari
pengamat. Apa saja yang direkam oleh peniliti seperti apa adanya di lapangan
disebut variable deskriftip.
Variable
evaluatif adalah variable yang dalam pengukurannya banyak dipengaruhi oleh
subjektif penilaian peniliti. Misalnya peneliti mengamati perilaku pegawai
dengan menggunakan ‘’skla prilaku’’. Disini ;; kualitas’’ perilaku yang diamati
banyak dipengaruhi olehsubjektifits peniliti dalam skala penilaiannya.
D. INDIKATOR
Satu konsep lain yang sangat penting
dan pasti berhubungan dengan variable adalah ‘’ indikator’’. Indikator sangat
penting, sebab data yang dibutuhkan oleh peneliti tergantung sepenuhnya pada
kejelasan indikator bukan pada variable. Jika indikator tidak jelas, maka
peneliti akan mendapatkan kesulitan serius dalam pengupulan data. Karena itu
perlu dikaji, apa itu indikator.
Indikator adalah, sesuatu yang diteliti dan di
ukur, tetapi indikator yang berbeda dari variable dari segi derajat empirinya.
Jika variable terletak pada derajat yang abstrak dan konseptual, maka indikator
terletak pada derajat operasionalnya.
Jadi, indikator itu sebenarnya
variable juga, tetapi posisinya ada di dunia empiris dan siap dijadikan data.
Dengan kata lain yang agak teknis, indikator adalah hasil turunan variable yang
memiliki sifat cukup empirisnya untuk dapat ditransformasikan menjadi data.
E. Model PENELITIAN
Model penelitian adalah visualisasi kerangka teoritik penelitian. Bila di
dalam kerangka teoritik peniliti menjelaskan variable variable. Maka di dalam
model penelitian penjelasan digambarkan melalui visual, tetai, tidak semua
peneliti mempunyai model podel penelitian sebab tidak semua penelitian yang
mengandung variable-variable dapat divisualisasikan.
F. HIPOTESIS
Satu hal yang berhubugan erat dengan kerangka teoritik, adalah hipotesis.
Hipoteisis juga terkait dengan permasalahan penelitian. Secara singkat, dapat
dikatakan bahwa hipotesis penelitian yang baik pasti berdasarkan pada kerangka
teoritik yang baik. Tetapi suatu kerangka teoritik belum tentu bermuara pada
suatu hipotesis.
Semua peneliti dimulai dengan pertanyaan yang diajukan oleh seorang
peniliti. Hipotesis pada hakikatnya adalah jawaban penliti terhadap pertanyaan
yang diajukan itu. Jawaban ini diberikan sebelum penelitian itu sendiri
dilakukan. Karena itu, jawaban ini masih perlu diuji kebenarannya.
a. MACAM MACAM HIPOTESIS
1. Hipotesis not
Hipotesis
yang berisi pertanyaan ketiadaan hubungan antar variable yang diteliti atau
ketiadaan perbedaan anatar entetias-entetitas yang dibandingkan.
2. Hipotesis Alternatif
Hipotesis
yang menjadi lawan dari hipotesis not. Hipotesis nol tidak menunjukkan adanya
hubungan , perbedaan atau arah kecendrungan variable yang diteliti, maka
hipotesis justru berisi pernyataan sebaliknya, karena itu, hupotesis alternatif
disebut juga hipoesis direksioanal.
KESIMPULAN
KERANGAKA
TEORITIK DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Permasalahan dalam penilitian
kualitiatif telah dijelaskan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menjelaskan atau memahami makna di balik realitas. Karena itu konon disarankan
kepada seorang peneliti kualitatif agar ia membuka pikiran dan hatinya lebar
lebar terhaddap realitas yang akan ditelitinya. Dan membuang jauh prasangka
teori teori yang dapat mengacaukan pemahaman terhadaprealitas tersebut seperti
apa adanya .
Kerangka teoritik masih diperlukan
dalam penelitian kualitatif tetapi fungsinya tidak sebagai pagar yang membatsi
penelitianyya . dalam hal ini kerangka terotik lebih berperan sebagai titik
berangkat dan landasan bagi peniliti untuk menganalisis dan memahami realitas
yang ditelitinya, secara alamiah.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar