Teknik Melempar Bola Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa

5:38:00 AM


Teknik Melempar Bola
Untuk Meningkatkan  Pemahaman Siswa

M
embaca pemahaman dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh seorang pembaca untuk memahami informasi dalam bacaan. Dalam konteks pembelajaran di kelas, membaca pemahaman merupakan kegiatan menuntun siswa untuk dapat memahami isi bacaan secara tepat. Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa diperlukan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman, baik faktor yang berasal dalam siswa maupun faktor luar yang mendukung belajarnya. Pengetahuan tentang faktor-faktor itu merupakan salah satu alternatif dalam menjawab berbagai kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran.

Kesulitan-kesulitan tersebut diduga sebagai akibat dari pelaksanaan pembelajaran yang masih mengacu pada paradigma lama. Siswa dianggap orang dewasa dalam bentuk kecil sehingga tugasnya di sekolah hanya mendengarkan yang disampaikan guru. Mereka dianggap tidak lebih dari botol kosong yang menunggu disisi apa saja oleh guru. Sedangkan guru aktif dengan gaya birokrat dan instruktifnya. Dampaknya, proses pembelajaran tidak menyenangkan dan hasilnya pun tidak optimal.
Agar pembelajaran berhasil optimal, guru hendaknya menciptakan kondisi ideal dengan penuh kasih sayang, kehangatan, dorongan, dukungan, dan menganggap siswa sebagai mitra. Pembelajaran hendaknya dirancang agar mereka (seakan-akan) bermain, yaitu bermain dalam batas-batas pedagogik. Jika hal ini dapat diwujudkan, kesenangan dan kecepatan belajar dapat melekat erat pada siswa. Demikian pula halnya dengan pembelajaran membaca pemahaman, hendaknya dirancang secara menarik. Sumber bacaan pun harus mengacu pada bakat, minat, dan harapan mereka sehingga pembelajaran menjadi interaksi yang bermakna. Bermakna jika berkesan, berkesan jika melibatkan seluruh indera mereka.
Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, muncul ide “Teknik Melempar Bola untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa”. Teknik ini merupakan salah satu teknik inovatif yang dirancang dalam bentuk siswa saling lempar bola yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berbeda-beda, sesuai dengan tingkat kesulitannya. Cara seperti ini, di samping menyenangkan juga bermanfaat dalam mengembangkan keaktifan. Keistimewaan teknik ini adalah mampu  melibatkan  seluruh  siswa karena mereka akan bermain dalam kelompok-kelompok kecil. Permainan ini mampu merangsang daya pikir siswa, inovatif, kreatif, dan kritis, sehingga mereka mampu memahami pesan yang terdapat dalam teknik tersebut. Respon- respon positif yang timbul secara komunikatif, merupakan hasil dari permainan yang dirancang  dan  diatur  secara  menarik dan sistematis.
Permainan ini tidak bisa lebih sederhana. Saya mengajukan pertanyaan, jika siswa tahu jawabannya maka mereka mengangkat kedua tangan untuk menangkap bola. Saya membuangnya, mereka menangkapnya, dan menjawab pertanyaan. Mereka membuangnya kembali, dan Ulangi. Anak-anak benar-benar menyukai hal ini. Jika saya mengajukan pertanyaan yang memiliki daftar jawaban, kami akan melakukan "berpikir cepat" bulat. Dalam sebuah "berpikir cepat" bulat saya mengumumkan topik (penemuan, presiden, dll) dan memulai permainan dengan melemparkan bola ke mahasiswa. Jika mahasiswa memberikan jawaban yang benar, mereka kemudian melemparkan bola kepada siswa lain, yang kemudian menjawab.
Cara Menerapkanya[1]
1.   Pilihlah situasi yang lazim terjadi pada tugas yang tengah dipelajari oleh siswa. Contoh-contoh yang meliputi :
*      Memimpin pertemuan
*      Memberikan tugas kepada karyawan
*      Mendapat tugas dari manajer
*      Membuat presentasi
*      Memberikan laporan kepada manajer
*      Berbicara kepada pelanggan
2.   Rekrutlah beberapa siswa untuk menjadi relawan yang mau memerankan lakon dalam situasi tertentu. Pastukan untuk menjelaskan situasinya secara rinci.
3.   Bagikan instruksinya kepada siswa lain yang mengarahkan mereka untuk melempar bola kepada siswa relawan. Sebutlah beberapa tindakan yang bisa diambil untuk memberi kesulitan kepada relawan dalam mengatasi situasi itu. Jangan memperlihatkan instruksi “lempar bola” itu kepada siswa relawan.
4.   Beri kesempatan kepada relawan untuk mengatasi situasi itu. Beri tepuk tangan atas usahanya. Diskusikan cara-cara untuk mengatasi kejadian-kejadian yang tak terdugadengan seluruh siswa.
5.   Rekrutlah relawan baru dan berikan tantangan yang berbeda kepada mereka.


[1] Malvin L. Silberman, Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung, Nusamedia & Nuansa, Cet.III (edisi revisi), 2006, Hal. 242-243.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔