Makalah Evaluasi Perpustakaan

8:59:00 PM
BAB I
PENDAHULUAN
     A.    Latar Belakang
            Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama pula. Dalam mencapai tujuannya tak jarang sebuah organisasi mengalami krisis, baik yang berasal dari dalam organisasi tersebut, maupun oleh perobahan yang muncul tiba-tiba di luar jangkauannya. Tercapai atau tidaknya tujuan tersebut dapat dilihat dari apa saja yang telah dilakukannya.

            Untuk menghadapi segala kemungkinan tersebut, suatu organisasi perlu mengetahui sejauh mana kinerja organisasinya dan bagaimana meningkatkan kinerjanya atau mencoba melihat apakah organisasinya lebih baik dari organisasi sejenis lainnya, maka organisasi tersebut melakukan patokan nilai. Istilah ini merupakan terjemahan bebas dari Benchmark yang telah lama digunakan oleh kalangan bisnis dan industri.
            Perangkat ini ditujukan sebagai usaha untuk bertahan dari krisis dengan cara meningkatkan kualitias (Camp, 1989).
            Secara sederhana istilah benchmark diartikan sebagai target atau standar yang akan diukur. Foot (1998) dalam Henczel (2002) mendefenisikan benchmark sebgai suatu proses untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain – mengukur proses dan kinerja layanan yang telah diberikan secara sistematis dibandingkan dengan layanan yang diberikan orang lain yang ditujukan untuk memperoleh hasil yang terbaik. Benchmark dianggap cocok untuk diaplikasikan pada sektor publik sehingga dapat dijadikan sebagai alat manajemen yang penting dalam total quality management(TQM). Kecendrungan penggunaan alat manajemen ini terlihat dari banyaknya organisasi yang memanfaatkannya sebagai alat untuk mengukur kinerja organisasi (Favret, 2000). Walaupun demikian, tidak semua pakar setuju bahwa alat manajemen ini cocok untuk semua jenis organisasi, seperti perpustakaan.
            Brockman (1992) dalam Wilson dan Town (2006) mengatakan bahwa penggunaan alat ini merupakan “Just another management fad.“Terlepas dari pro dan kontra pemanfaatan alat ini untuk perpustakaan, benchmark dalam mengukur kualitasperpustakaan telah digunakan semenjak tahun 1990.
            Wilson dan Town (2006) mencoba melakukan investigasi selama empat tahun terhadap tiga perpustakaan perguruan tinggi untuk mengetahui apakah dengan menerapkan pola benchmark mampu meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Mereka berkesimpulan apabila alat ini digunakan secara tepat maka mampu meningkatkan kualitas perpustakaan, sebaliknya akan menjadi sia-sia apabila tidak digunakan secara tepat. Benchmark dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu internal dan eksternal. Internal benchmark adalah suatu perbandingan dari suatu kegiatan yang sama dalam organisasi, sedangkan eksternal merupakan proses membandingkan diri sendiri dengan kompetitor. Istilah membandingkan bermakna ukuran. Ukuran bisa dihitung secara kuantitaf maupun kualitatif.
            Dengan kata lain benchmark adalah mengukur kinerja suatu organisasi secara konsisten dan berkelanjutan.
            Proses Benchmark Untuk mengimplementasikan benchmark dengan sukses, maka harus disusun metode pengukuran yang terstruktur dengan baik. Proses benchmark biasanya didokumentasikan secara berurutan langkah demi langkah.
            Berikut ini Wilson dan Pitman (2000) akan menjelaskan metode yang perlu diikuti dalam menentukan benchmark dengan cara (1) kenali kebutuhan untuk perobahan, tentukan sikap dan linkup kebutuhan; (2) identifikasi apa yang akan menjadi benchmark (subjek) dan bagaimana proses akan dilakukan (pendekatan) dengan cara menentukan jasa dan proses strategi apa yang dibutuhkan oleh organisasi, seberapa puas pemakai dengan jasa yang diberikan; (3) bentuk team dan latih staf dengan cara menidentifikasi staf mana yang akan terlibat dan jasa apa yang akan diberikan; (4) lakukan analisis untuk menentukan ukuran kinerja yang akan dibuat dengan kinerja saat ini; (5) tetapkan siapa dan organisasi mana yang akan dijadikan model; (6) analisa hasil dengan cara membandingkan kinerja yang diperoleh dengan yang ditetapkan dan identifikasi perbendaannya; (7) kembagkan rencana kerja (action plans); (8) implementasi dan monitor’ dan (9) Benchmark lagi jika diperlukan.


Download makalah tentang evaluasi perpustakaan

Download Link diatasUnuk Membaca secara lengkap Makalah tentang Evaluasi perpustakaan

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔