Lukisan gua prasejarah di Kalimantan terbanyak dijumpai di Kalimantan Timur dan kemudian Kalimantan Barat. Penemuan pertama lukisan gua di Kalimantan Timur (di Kabupaten Kutai) diketahui dari tim arkeologi gabungan Indonesia dan Perancis pada tahun 1982. 1983 dan 1986. Penelitian kemudian ditindaklanjuti oleh Chazine pada tahun 1994 yang meneliti di wilayah situs Sungai Bungam (Kapuas Hulu) dan wilayah pegunungan Muller (Kutai).
Pola Lukisan
Pola lukisan gua yang cukup dominan di beberapa gua di Kalimantan adalah lukisan cap tangan, yang hampir sama dengan lukisan cap tangan yang diketemukan di kompleks Maros dan Pangkajene (Sulawesi Selatan). Pola lainnya antara lain hewan banteng dan sejenis tapir yang diperkirakan telah punah ribuan tahun lalu. Ada juga hewan babi, sejenis rusa, tumbuhan, pola geometris, dan gambar manusia yang digambarkan seperti sedang berburu dan menari. Pola dan bentuk lukisan secara tidak langsung juga dapat menunjukan kelas sosial yang berkembang pada masa itu, baik itu yang mengandung simbol-simbol yang berhubungan dengan sosial-ekonomi maupun makna religi-magis.
Roder dan Galis yang meneliti lukisan gua di wilayah Maluku dan juga juga di wilayah Papua, lukisan gua terkadang berkaitan dengan upacara-upacara dan bentuk penghormatan kepada nenek moyang, bentuk inisiasi, dan juga untuk keperluan memperingati kejadian yang penting.
Lukisan-lukisan itu seperti diselimuti suasana sakral dan juga religius. Lukisan itu juga seperti ungkapan permohonan yang dengannya mereka melukiskan agar dapat dikabulkan, sebuah impian. Beberapa bahkan menyatakan lukisan gua sebagai tanda belasungkawa yang dapat mengantarkan perjalanan seseorang ke dunia lain.
Semua yang tergambar pada lukisan gua masa prasejarah itu merupakan bentuk refleksi kehidupan yang dijalani manusia di masanya. Gua bukan hanya sebagai tempat mereka berteduh, gua adalah rumah. Fungsinya bukan hanya sebagai tempat beristirahat atau sebagai tempat tinggal saja, tapi gua-gua itu dijadikan sebagai salah satu tempat untuk mengekspresikan perkembangan hidup yang mereka jalani.
hal ini membuatku menyimpulkan, gambar gambar itu mungkin terkait upacara ritual tertentu yang hanya bisa di ikuti segintir orang. dari penelitian berbagai kebudayaan, kita tahu bahwa lokasi sulit dan terlarang itu amat cocok dipakai untuk menjalani latihan inisiasi dukun tradisional yang kerap melibatkan puas, nyanyian , petuah, kerasukan, atau gambar simbol tertentu. cap tangan adalah citra yang sering dijumpai dalam lukisan batu prasejarah di seluruh dunia. gua di kalimantan kebanyakan dihiasi oleh titik, garis, serta motiv lainnya.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar