Pernah denger gak Sob!!! Waduh 1000 nya gak ada nih .. permen aja ya 1000nya. dalam hati lagi lagi 4 permen”
Apakah sobat sering mendengar kalimat tersebut ketika Anda bertransaksi? Entah di supermarket atau restoran hingga pedagang kaki lima. sebel banget gak sih rasanya? Mungkin jika kembalian Anda nominal 100 atau 200 perak, ya sudahlah, terkadang kita juga malas bawa-bawa uang receh di dompet kita.
Karena bagi sebagian orang, uang receh itu rempong katanya. Tapi ini 1000 cuy , ya mungkin sudah sering dibahas bahwa yang namanya perintilan-perintilan receh itu atau uang kembalian, sudah menjadi hak kita sebagai konsumen. Kita sebagai konsumen sudah menunaikan kewajiban yaitu membayar dengan alat tukar yang sah bukan daun apalagi 1000 (cibu). Jadi sudah merupakan hak kita untuk mendapatkan uang kembalian. Kalau dipikir-pikir, jika toko detail memiliki 1.000 pengunjung setiap hari, hitung saja uang 1000 rupiah mata uang indoesia itu. Jadilah Rp100,000. Kemudian dikali sebulan. Nominal yang cukup fantastis apalagi jika dikalikan setahun. 100 perak itu sungguh bernilai! Uang satu milyar tidak akan jadi satu milyar jika dikurangi 1000 rupiah!
Nah, ada juga toko yang menggantikan uang kembalian dengan permen. Konsumen seolah-olah dipaksa untuk “membeli” barang yang tidak ingin dibelinya. Ini juga keliru. Tapi ya terserah anda kalau memang permen lebih baik daripada tidak sama sekali.
kejadian yang saya alami, pada tanggal 27 November 2016, saya bertransaksi sebesar Rp17.000 di sebuah Warung pinggir jalan
saya (s) : Permisi , beliiii , beliiiii ?
saya (s) : ada rokok Promild Pak ???
Saya (S): Sebentar ya pak. (mengeluarkan uang Rp17.000)
K: Maaf mas, uang kembaliannya kurang Rp 1000, tidak apa-apa?
K : permeen aja yah mas !!!!!!!!! lagi lagi permen
Saya jujur saja, Masa iya setiap warung selalu tidak punya kembalian 1000 rupiah, Apalagi pasti banyak transaksi yang terjadi dengan pelanggan lain, kans mendapatkan uang pecahan kecil sangatlah tinggi. Kalaupun tidak ada, sebelum kasir dibuka seharusnya pihak manajemen menyediakan uang pecahan kecil untuk kembalian, karena sekali lagi, kembalian adalah hak konsumen.
Setelah 5 menit saya berdiam diri, akhirnya kembalian Rp1000 pun tetap gaga saya dapatkan dan cibu rupiah pun di gantikan dengan beberapa permen mentos.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar